Judul : Harry Potter and The Chamber of Secrets
Penulis : J. K. Rowling
Harry melanjutkan petualangannya sebagai siswa tahun kedua di Hogwarts. Dimulai dengan munculnya Dobby, peri-rumah yang berulang kali mewanti-wanti Harry bahwa bahaya akan datang. Gilderoy Lockhart, guru baru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam yang gayanya lebih mirip artis daripada guru. Serangan-serangan yang membuat beberapa penghuni sekolah jadi membatu. Fakta bahwa Harry mendengar suara-suara yang nggak bisa didenger orang lain. Ketemu another wonderful pet punya Hagrid, Aragog. Nyoba bikin ramuan level tinggi buat nyamar jadi orang lain. Sampe akhirnya ketemu Voldemort muda. Intinya buku kedua ini seru!
Re-read ke sekian kalinya, tapi pertama kali baca yang Inggris ^^
Sejujurnya, di antara ketujuh buku Harry Potter, buku yang kedua ini yang aku favoritkan terakhir. Jadi sempet agak males buat re-read novel ini lagi dan lupa banyak detail. Banyak lupa juga endingnya gimana. Tapi ternyata setelah tamat, tetep ya, buku ini tidak mengecewakan. Tetep bikin senyum puas setelah namatin bacanya.
Kenapa buku kedua yang aku favoritkan terakhir? soalnya Harry nya menderita. hahaha alasannya agak konyol sih. trus entahlah somehow bikin sebel gitu. Dua tokoh yang paling bikin sebel di buku kedua :
- Gilderoy Lockhart yang kayaknya nggak punya malu sama sekali. Hobi pamer padahal kemampuan nol besar. Diiiih, nggak suka bangeeeet. dan yang paling bikin sebel adalah Hermione ny ngefans Lockhart -_____- hahaha tapi itu bukti sih kalo J.K Rowling kalo bikin tokoh totalitas :))
- Dobby!! meskipun di novel ketujuh Dobby merupakan salah satu tokoh yang bikin nangis terharu, tapi di buku kedua ini nyebelinnya banget. iya, tau kalo mau nge-warn si Harry, tapi ya jangan ekstrim-ekstrim dong. nutup gerbang buat naik kereta, mantrain bludger di pertandingannya Harry. nyebelin intinya :))
"It is our choices, Harry, that show what we truly are, far more than our abilities."
0 comments:
Post a Comment